Toleransi Penyebab Intoleran
Indonesia
adalah negara yang majemuk, maka tidak heran banyak sekali perbedaan yang
terdapat didalamnya. Negara dengan pulau yang banyak, lautan yang luas dan
sumber daya alam yang melimpah. Keanekaragaman di Indonsia sendiri sudah
menjadi warna khas yang menggambarkan Negeri yang elok ini. Melihat begitu
banyaknya perbedaan, kita harus pandai dalam bersikap agar hal itu tidak
menjadi sesuatu yang tabuh, melainkan menjadi sebuah kekuatan untuk
membangun bangsa dan negara. Akan tetapi sering kita jumpai apabila telah masuk
pada Nilai-nilai toleransi anatar umat beragama, pasti terdapat banyak
persoalan sehingga saya katakan toleransi membawa intoleran dalam sebuah
keparcayaan. Mengapa demikian, karena didalam satu kepercayaan terdapat
perdebatan, toleransipun berubah menjadi intoleran.
Saling menghujat,
saling menjatuhkan, bahkan mendiskriminasi. Apa sebenarnya yang salah bukankah
agama islam mengajarkan untuk “Lakum Diinukum wa Liyadiin”, bagimu agamamu dan
bagiku agamaku.realita yang terjadi sekarang saling menyalahkan, seolah-olah
sudah merasa benar. Biarkan mereka beragama dengan agama mereka tugas kita
bukan saling menghujat antara sesama kita tentang mereka, akan tetapi kita
berikan mereka kebebasan memeluk agama yang mereka yakini itu benar. Jangan hanya karena
masalah toleransi sampai timbul lagi masalah baru yaitu intoleran. Ada banyak
polemik toleran dibangsa ini, salah satunya adalah pengucapan hari raya kepada
agama lain. Apakah kita perlu mengucapkan itu? Menurutku tidak perlu meskipun
itu hanya sebuah kata.
Cukuplah kita pahami konsep untukmu agama mu
dan untuku agamaku. Bagaimana apabila kemudian ada saudara muslim yang
mengucapkan selamat kepada yang nonmuslim kita harus bagaimana? Ya kita
beritahu tentang konsep tadi, bukan menjelek-jelekan dia,menyalahkan dia, dan
kita merasa sudah paling benar. Bisa saja apa yang kau anggap benar itu belum
tentu benar dalam pandangannya karena menurutku benar atau salah iu tercipta
dari budaya atau kebiasaan lingkungan. terlepas dari persoalan agama yang
kebenaran mutlaknya sudah pasti dari Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an. Kita
perlu memajukan bangsa ini, maka bukan hanya masalah itu yang harus kita
pikirkan masih banyak masalah-masalah yang harus mendapatkan sentuhan tangan
kita, dalam limgkup sosial miusalnya, banyak anak-anak yang putus sekolah,
kenapa tidak kita sekolahkan, banyak anak-anak yang yatim kenapa tidak
disantuni. Kita sudah terlalu sibuk mengurus hal-hal yang dalam penyelesaianya
sudah jelas hal itu dapat terselesaikan terutama dari diri pribadi.
“Memilih itu adalah sebuah pilihan, menyerah
pun pilihan. Tapi ingat memilih untuk menyerah bukanlah pilihan yang harus
ditindaklanjuti”
(Rahmat ibn Sagaf)
Comments
Post a Comment