antara aku dan politik



Text Box: Negeri ku sedang sakit , negeri ku sedang dilema.  Sampai kapan harus begini terus terbuai dalam kerapuhan . Demokrasi tak lagi di indahkan “Dari,Oleh, dan Untuk Rakyat” hanya menjadi pajangan yang menghiasi sudut-sudut kehancuran Ibu pertiwi.

“Berkarya untuk negeri adalah kewajiban, Bergaya dalam negeri adalah kebutuhan. Kedepankan karyamu sebelum gayamu, hingga tanpa sadar karyamu akan membuat gaya yang lebih autentik yang menghiasi dirimu sebagai anak bangsa yang peduli akan perubahan”
@rahmat_potrabalaroa
@Catatan juang pemuda Balaroa
رحمة ابن سغاف
Akankah Negeri ini masih mendengarkan aspirasi-aspirasi kami yang sampai saat ini masih mengharapkan keadilan yang tak kunjung  ditegakkan. Sampai kapanpun kami akan tetap menanti jawaban keadilan
yang mungkin masih berat untuk kau ucapkan melalui lisan mu yang begitu mudah berjanji. Mengedepankan ambisi semata yang hanya menguntungkan pribadi yang tau akan adanya dosa tapi tetap melakukan meski nanti kau akan dihukum setimpal seperti apa yang kau lakukan. Tak ada toleransi lagi yang melekat dihatimu wahai para petinggi. Apakah kau tidak merasa ibah dengan rakyat yang sampai saat ini menjerit,menggigil, bahkan hingga melepaskan angan-angan indahnya. Kau tak lagi indah dimata kami wahai orator palsu, kau tak lagi bijak wahai penarik simpati, Yang dulu kami bangga terhadapmu. Kau bisa mengeluarkan celotehan manjamu,celotehan manismu, tapi satu yang kau ingat dan harus kau ingat kami tak akan mati dalam memperjuangkan keadilan.
#PENA PERJUANGAN.
@rahmat_poetrabalaroa

Comments